Translate Blog

Oktober 21, 2009

Kunjungan Belajar Sekolah Alternatif Qorryah Tayyibah dan Komunitas Jendela kita ( Jeda )

Malam ini aku mau cerita kawan,
Kemaren, Aku ma temen - temen telah menyelesaikan Study Banding di Salatiga selama 3 hari di salatiga dan magelang. Tujuannya keSekolah Alternatif Qorryah Tayyibah dan Komunitas Jendela kita ( Jeda ), Alhamdulillah berjalan lancar.

Ok, Aku dan teman- teman berangkat dari kebumen Pada hari jum'at. Kumpul di rumah KOMPAK pukul 09.00. Setelah diberi pengarahan dari Pak Suranto tentang perjalanan kita ini dan doa bersama yang di pandu oleh Pak Wahyudi kami berangkat pukul 10.00.


Perjalanan yang cukup melelahkan memang. Untuk mengisi kebosanan, aku mengeluarkan segala jurus yang aku punya untuk menghibur mereka.
Misalnya yang satu ini, saya nyanyi dengan gaya pengamen jalanan yang memang udah jadi bakat alamiku.



memang kadang malah bikin berisik dan bikin orang yang lagi tertidur terusik. Tapi ada juga yang terhibur syukurlah.

tapi kadang juga secara iseng ganggu secara sengaja orang orang yang lagi asyik tidur dengan berjualan air seperti ini :



Selain mendapat hiburan dari aku, Kami juga dapat suguhan hiburan dari alam, pemandangan gunung merbabu. Sungguh sangat Indah.



indah bukan, sangat menurutku. Setelah beberapa saat, lapar terasa. kita berhenti untuk makan sebentar.
Di salah satu Rumah Makan Yang Terhitung MAHAL. Huh.





Abis kenyang, lanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya kami tiba di Hotel kalimang sebagai tempat peristirahatan malam itu.


Paginya setengah tujuh kami makan pagi.
setelah selesai kami berangkat ke sekolah alternatif Qoryyah Thayyibah,setelah melakukan perjalanan dari hotel selama kurang lebih 15 menit kami tiba di sebuah desa.

setelah berjalan sekitar 10 menit dari jalan raya kami menemukan sebuah pandangan yang sangat menarik disini,ternyata sekolah yang kami datangi tak seperti sekolah pada umumnya yang lazim terdapat pagar pembatas yang menjulang tinggi disekeliling sekolah, ruang-ruang kelas yang berderet, tiang bendera,dan kantin-kantin yang berderat.

tapi ternyata di balik kesederhanaan itu terdapat sejumlah prestasi yang sangat membanggakan banyak anak-anak dari sekolah ini yang sudah menghasilkan karya-karya yang sangat membanggakan,diantaranya Maia yang udah ngebuat 19 buku.....
hebat bukan...... di sekolah ini semuanya ditentukan oleh kelompok bukan oleh kepala sekolah atau para pendamping/guru,semua yang disini berbasis/ber asas kebebasan selama tak mengganggu hak orang lain,ternyata mereka benar benar belajar bukan untuk diajar,mengajar tapi mereka belajar bersama untuk meraih mimpi-mimpi mereka,disini juga tidak mengenal apa itu ijazah, mereka belajar dengan kemampuan mereka bukan untuk mendapat ijazah layaknya murid sekolah formal.

Liat aja nih :





Nah,Ceritanya aku capek nulis kali ini, so. Ini dulu yang aku ceritakan . Entar aku bahas lagi.. Maap eyo.. sampai njumpa...

0 komentar

Posting Komentar